Ancang-ancang Jelang Mudik Lebaran

News —Minggu, 24 Apr 2022 19:04
    Bagikan  
Ancang-ancang Jelang Mudik Lebaran
Ilustrasi.* (FOTO: Biro Adpim Jabar)

DEPOST (KOTA CIREBON),- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan beberapa antisipasi persiapan mudik lebaran tahun 2022 yang diprediksi akan membludak. Sudah dua kali lebaran masyarakat tidak pulang kampung. Selain itu, level PPKM sudah diturunkan dan aktivitas ekonomi sudah mulai bergerak menuju normal. Diperkirakan jumlah pemudik di Indonesia mencapai 80 juta orang.

"Kita bersama Pak Presiden rapat membicarakan persiapan mudik.  Potensinya ada 80 juta orang Indonesia yang dua tahun tidak pulang, tahun ini akan pulang.  Sehingga akan ada solusi-solusi melancarkan permudikan di tahun ini," ujar Ridwan Kamil usai rapat dengan Presiden Joko Widodo di sela kunjungan kerja di Kota Cirebon, Rabu (13/04/2022).

Jabar selain banyak warganya yang mudik, juga menjadi daerah perlintasan dan tujuan para pemudik. Beberapa kota akan menjadi jalur langganan para pemudik baik  menggunakan jalur bebas hambatan maupun jalur arteri. Menurut Gubernur, Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Barat telah memperbaiki beberapa jalan rusak, agar para pengendara tetap aman saat berkendara selama mudik.

"(Jalan rusak jelang mudik) Kalau follow up berita-berita, semua sedang dikerjakan, khususnya persiapan untuk mudik melalui jalur-jalur lain, dan lagi direkomendasi jangan semua lewat Pantura," imbuh Kang Emil.

Ia mengimbau bagi para pemudik yang hendak pulang ke daerah Jawa Tengah, agar melewati jalur selatan karena jalannya sudah layak.

"Coba lewat (jalur) pantai selatan, karena jalur selatan juga sudah layak," katanya.

Untuk mengantisipasi mudik pertama di masa pandemi COVID-19, Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat telah menyiapkan beberapa strategi penyelenggaraan angkutan Lebaran 2022. Pertama, penyediaan info jalur utama dan alternatif mudik bagi masyarakat. Kemudian, rekayasa jalur lalu lintas di titik - titik prioritas, penyediaan layanan rest area yang nyaman bagi pemudik, penyediaan informasi arus lalu lintas secara live report.

"Kami juga tentunya melakukan analisis data yang ditujukan sepenuhnya untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan lalu lintas saat mudik," kata A. Koswara, Kepala Dishub Jabar.

Langkah lain, berkoordinasi dengan Organda memastikan armada angkutan umum baik dalam kota dalam provinsi maupun antar provinsi tersedia.

"Kami juga menyediakan informasi layanan angkutan meliputi trayek, jadwal keberangkatan, pool, tiket dan lain-lain. Termasuk pengawasan tarif angkutan, serta keselamatan angkutan umum," jelas Koswara. 

Agar informasi mudik betul-betul sampai ke masyarakat secara efektif, Dishub Jabar memanfaatkan berbagai macam kanal publikasi seperti media massa arus utama, media sosial, aplikasi digital, dan infrastruktur IT lainnya.

Belum Vaksin Lengkap, Pemudik Divaksin di Tempat Tujuan Mudik

 

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengemukakan, penyuntikan vaksin penguat atau booster akan dilakukan bagi pemudik yang datang ke kampung halaman namun belum divaksin. Antisipasi tersebut dilakukan di tempat tujuan mudik.

"Sedang kita hitung daerah-daerah yang pemudiknya banyak di Jawa Barat, nyegatnya di desanya. Jadi disuntik vaksin pas si pemudik tiba yang kebetulan lolos, dan belum divaksin booster. Jadi disuntik (vaksin) di tempat mudiknya," kata Ridwan Kamil di Masjid Raya Kota Bogor, Rabu (13/04/2022) malam.

Hal tersebut merupakan upaya Pemda Provinsi Jabar untuk menjaga warga yang mudik tetap sehat dan tidak menularkan kepada keluarganya.

"Tujuan mudik memang mulia, bisa bertemu dengan orang tua, tapi bereskan dulu potensi penyakitnya," papar Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil.

Jumlah pemudik saat lebaran memang banyak dari wilayah Bodebek. Maka dari itu, Kang Emil meminta Bima Arya selaku Wali Kota Bogor untuk melakukan penguatan vaksin dosis ketiga  (booster).

"Rata-rata yang mudik ke Jabar dari daerah Bodebek. Datangnya momen mudik ini diarahkan penguatan untuk vaksin booster," ungkap Kang Emil.

Libur Lebaran Boleh Mudik, Vaksinasi Tetap Diutamakan

Pemerintah Pusat telah memberikan kelonggaran untuk pelaksanaan mudik di liburan Idul Fitri 2022. Namun, masyarakat diharapkan tidak lalai dalam menerapkan protokol kesehatan dan tetap melengkapi dosis vaksinasi hingga vaksin penguat atau booster. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 selama bulan Ramadan, di Pusat Perbelanjaan Ramayana, Pakuwon, Kabupaten Garut, Sabtu (09/04/2022).

Pak Uu mengimbau masyarakat, khususnya warga Garut untuk memanfaatkan fasilitas vaksinasi gratis ini. Menurutnya, kegiatan vaksinasi sebagai bentuk persiapan masyarakat sebelum menghadapi musim mudik Lebaran tahun ini.

“Kegiatan vaksinasi ini adalah persiapan, masyarakat kalau mau mudik harus sudah mendapatkan booster. Pemerintah sudah melaksanakan kegiatan vaksinasi jauh hari sebelum mudik, tinggal masyarakat memanfaatkannya dengan baik,” kata Pak Uu.

“Jangan sampai karena belum divaksin, mudik menjadi terganggu. Diharapkan masyarakat segera hadir di saat ada kegiatan vaksin,” ujarnya.

Pak Uu menuturkan pula pemerintah sudah menjamin keamanan dan keabsahan bagi masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi meski sedang menjalankan ibadah puasa.

Wagub meyakinkan, bahwa dirinya sudah mendapatkan vaksin penguat (dosis ketiga), dan terbukti tidak ada efek samping yang dikhawatirkan.

“Pemerintah sudah menjamin melalui Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan, bahwa vaksin aman. Vaksin sudah jelas halal dan tidak membatalkan puasa," jelas Pak Uu.

“Jadi tidak ada alasan bagi masyarakat untuk tidak mau divaksin di bulan puasa menjelang musim mudik ini,” ujarnya.

Vaksinasi di bulan Ramadan di Garut dilaksanakan dari tanggal 6 April - 1 Mei 2022. Sampai 9 April, capaian vaksinasi sebanyak 283 warga baik dosis pertama, kedua, maupun penguat. Adapun Pemda Kabupaten Garut melalui UPT Puskesmas Cipanas sebagai penyelenggara vaksinasi menyediakan 100 dosis vaksin pertama, 100 dosis vaksin kedua, dan 200 dosis untuk penguat.

“Luar biasa, terima kasih kepada Kabupaten Garut yang sudah melaksanakan kegiatan seperti ini. Mudah-mudahan dicontoh oleh Kabupaten/ Kota yang lain,” ujarnya.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Jabar per 6 April 2022, capaian vaksinasi dosis pertama di Jabar sudah mencapai 93,76 persen dari target yang ditetapkan, yaitu 37,91 juta orang. Sedangkan untuk dosis kedua sudah mencapai 78,48 persen, dan dosis ketiga atau vaksin penguat sudah mencapai 12,67 persen.

Di Kabupaten Garut tercatat sudah mencapai 93 persen untuk vaksinasi dosis pertama, 79,85 persen untuk vaksinasi dosis kedua, serta 12,9 persen untuk vaksinasi dosis ketiga atau penguat.

“Alhamdulillah di Garut capaian vaksinasinya luar biasa, bahkan untuk dosis kedua capaiannya melebihi provinsi,” kata Pak Uu.* (Bersumber dari siaran pers / TISHA S KANILAH)

Editor: Zizi
    Bagikan  

Berita Terkait